Madiun (Kabupaten dan Kota) memiliki makna yang tidak kecil dalam panggung sejarah Jawa khususnya dan sejarah Indonesia pada umumnya. Mulai jaman Hindu-Budha sampai jaman kemerdekakan, Madiun seringkali menjadi latar peristiwa. Sehingga tidak mengherankan kalau di wilayah ini ditemui tempat atau area yang di dalamnya ada peninggalan sejarah (situs sejarah). Peninggalan-peninggalan manusia di masa lalu tersebut ada yang berupa material maupun imaterial. Seriring meningkatnya kegiatan masyarakat untuk traveling, berwisata, studi wisata, dan berpetualangan alam, situs-situs sejarah Madiun menjadi daya tarik masyarakat. Situs-situs sejarah Madiun kini menjadi salah satu destinasi wisata yang diminati untuk dikunjungi. Masyarakat, pengelola, pemerhati situs-situs sejarah ini ada yang membenahinya dan menjadikan destinasi wisata baru dengan berbagai corak, seperti wisata sejarah, wisata religi, dan wisata alam

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-Nya sehingga panduan ini dapat selesai sesuai rencana.

Panduan ini tidak mungkin dapat kami selesaikan tanpa bantuan para pihak. Untuk kami sampaikan terima kasih kepada yang terhormat: 1. Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Kementerian Riset dan Teknologi Rebublik Indonesia 2. Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset dan Teknologi Indonesia 3. Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur 4. Rektor Universitas PGRI Madiun 5. Kepala LPPM Universitas PGRI Madiun beserta staf 6. Para juru pelihara cagar budaya dan juru kunci situs sejarah Kabupaten Madiun dan Kota Madiun 7. Para pihak yang telah berkonstribusi pada buku ini yang tidak kami sebut satu persatu.

Situs sejarah merupakan tempat manusia masa lalu melaksanakan aktivitas hidupnya dan meninggalkan sisa-sisa aktivitasnya sebagai ungkapan kebudayaan yang berlaku sesuai jamannya. Situs ini memiliki arti penting bagi kehidupan masa kini. Cerita dibalik situs dan peninggalan sejarah dapat dijadikan sumber motivasi manusia untuk berbuat lebih baik dari pendahulunya. Tanpa pengalaman manusia tak akan bisa mengambil putusan penting, tak akan mampu memperbaiki kondisinya, bahkan mungkin tak akan bisa melangsungkan hidupnya.

Ini sejalan dengan ucapan Prof. Sartono Kartodirdjo, bahwa tidak mengetahui sejarah dapat diibaratkan orang yang membaca buku roman hanya pada halaman terakhir. Dengan demikian tidak diketahui "intrige" ceritera itu dan "happy end"-nya tidak dapat dimengerti sungguh-sungguh". Dengan memahami peristiwa masa lalu, akan iv menggugah kesadaran sejarah yang bersifat kolektif yaitu bentuk pengalaman bersama sebagai ungkapan reaksi kepada situasi dalam peristiwa sosial, politik, ekonomi, kebudayaan dari masa ke masa. Untuk itu, situs dan peninggalan sejarah perlu dipelihara dan dilestarikan.

SAMPUL
HAK CIPTA
PRAKATA
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR BAGAN
BAB I PENDAHULUAN
BAB II IKHTISAR PUSTAKA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA SEJARAH BAGI JURU
BAB III SITUS SEJARAH DAN PENINGGALAN SEJARAH MADIUN
BAB IV PELAKSANAAN BERCERITA BERPASANGAN BAGI JURU PELIHARA SITUS SEJARAH
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
GLOSARIUM
LAMPIRAN
INDEKS
TENTANG PENULIS
SAMPUL