Tampilkan di aplikasi

Buku Scopindo Media Pustaka hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Kontroversi Politik Kyai Tarekat: Studi Pergeseran Orientasi Politik Kyai Tarekat Qodiriyah Wa Naqsabandiyah

1 Pembaca
Rp 116.500 4%
Rp 111.500

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 334.500 13%
Rp 96.633 /orang
Rp 289.900

5 Pembaca
Rp 557.500 20%
Rp 89.200 /orang
Rp 446.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi

Perpustakaan digital
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. Perpustakaan

Dalam setiap perubahan sosial yang terjadi, sosok Kyai sebagai pimpinan pesantren dan Kyai sebagai pimpinan tarekat selalu menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Seorang Kyai dengan tatanan kehidupan sosial masyarakat bagaikan dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Kyai telah menjadi kekuatan tersendiri dalam struktur sosial budaya masyarakat, bahkan kyai memegang peran penting dalam mengubah peta sosial kehidupan masyarakatnya.

Aspek politik kepemimpinan kyai perlu diperhatikan, karena ia mengungkap pola patronase dalam hubungan sosial kemasyarakatan, dan bagaimana kekuasaannya secara jelas terlihat sentralitas. Otoritas dan kekuasaan kyai dalam masyarakat menimbulkan asumsi bahwa pengaruh kyai tidak terbatas hanya pada hubungan sosial saja, tetapi dapat juga diterapkan dalam bidang sosial, ekonomi dan politik.

Asumsi ini dibuktikan dengan fakta selama pemilu berlangsung, partai politik cenderung mengandeng para kyai untuk dapat meningkatkan perolehan suara mereka di setiap daerah. Pengaruh kyai ini tentu begitu jelas dikalangan umat Islam saleh yang sering mengikuti langkah politik kyai, apalagi tergabung dalam bingkai pesantren dan tarekat

Ikhtisar Lengkap   

Penulis: Ahmad Hasan Afandi

Penerbit: Scopindo Media Pustaka
ISBN: 9786236922040
Terbit: Oktober 2020 , 338 Halaman

BUKU SERUPA













Ikhtisar

Dalam setiap perubahan sosial yang terjadi, sosok Kyai sebagai pimpinan pesantren dan Kyai sebagai pimpinan tarekat selalu menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Seorang Kyai dengan tatanan kehidupan sosial masyarakat bagaikan dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Kyai telah menjadi kekuatan tersendiri dalam struktur sosial budaya masyarakat, bahkan kyai memegang peran penting dalam mengubah peta sosial kehidupan masyarakatnya.

Aspek politik kepemimpinan kyai perlu diperhatikan, karena ia mengungkap pola patronase dalam hubungan sosial kemasyarakatan, dan bagaimana kekuasaannya secara jelas terlihat sentralitas. Otoritas dan kekuasaan kyai dalam masyarakat menimbulkan asumsi bahwa pengaruh kyai tidak terbatas hanya pada hubungan sosial saja, tetapi dapat juga diterapkan dalam bidang sosial, ekonomi dan politik.

Asumsi ini dibuktikan dengan fakta selama pemilu berlangsung, partai politik cenderung mengandeng para kyai untuk dapat meningkatkan perolehan suara mereka di setiap daerah. Pengaruh kyai ini tentu begitu jelas dikalangan umat Islam saleh yang sering mengikuti langkah politik kyai, apalagi tergabung dalam bingkai pesantren dan tarekat

Pendahuluan / Prolog

Prakata
Saya sangat senang dengan diterbitkannya buku Kontroversi Politik Kyai Tarekat dalam “Pergeseran Orientasi Politik Kyai Tarekat Qodiriyah wa Naqsabandiyah di Jombang” yang disusun oleh saudara Dr. Ahmad Hasan Afandi, SIP., MSi ini tentu telah melalui proses diskusi oleh Tim Seleksi sehingga layak untuk diterbitkan.

Menurut hemat saya buku yang membahas Kyai Tarekat ini tekait erat dengan pesantren sebagai insititusi pendidikan Islam dan masyarakat santri sebagai komunitas sosial. Dua hal ini berbasis faham Islam ahlusunnah wal jama’ah yang dianggap sebagai kelompok beraliran tradisional dan kotroversialitas itu muncul ketika para elite sosial keagamaan membangun relasi dengan kelompok berbeda yang berada di luar dirinya sehingga menimbulkan kesan berbeda secara diametral, kontradiktif, bahkan paradoks dengan idiom-idiom lama.

Pertama, adanya relasi agama, politik dan kehidupan sosial terkait dengan dinamika yang cukup menarik untuk didiskusikan lebih jauh. Hal ini diantaranya ialah terbetuknya relasi dan inter-relasi baru antara pemangku agama, aktor politik dan aktivis sosial dalam proses dan peristiwa politik tertentu.

Kedua, adanya sistem nilai religius yang berdampak pada pilihan politik, munculnya konflik segitiga antara elite keagamaan – politik - sosial; dan pengejawantahan nilai keagamaan, nilai demokrasi kehidupan masyarakat. Ketiga, semakin dinamisnya kehidupan politik pasca reformasi, dunia tarekat terbawa arus perdebatan dan pertarungan politik yang sedang berlangsung.

Keempat, adalah kenyataan bahwa jalan pintas yang ditempuh oleh Kyai Musta’in Romly meskipun diawali dengan konflik-konflik internal tetapi berimplikasi positif pada pengembangan pesantren; bahkan hal ini menjadi rujukan dunia pesantren yang semula menafikkan tindakan membangun relasi dengan hal-hal bersifat duniawi, terutama politik praktis.

Buku ini merupakan refleksi intelektual penulis terhadap berbagai fenomana kehidupan keagamaan Kyai dengan representasi pesantren dan tarekat yang bersinggungan dengan dunia politik, pada saat ini masih terus berkembang. Oleh karena itu, para mahasiswa dan ilmuwan sosial politik terutama yang terkait kehdupan tarekat perlu membaca buku ini.

Daftar Isi

Sampul
Hak Cipta
Kata Sambutan
Prakata
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
BAB 1 Pendahuluan
BAB 2 Kajian Teoritis
BAB 3 Pesantren, Kyai Tarekat dan Orientasi Politik
BAB 4 Dampak Keterlibatan Kyai Dalam Politik Terhadap Pesantren
BAB 5 Dinamika Konfil Sosial Kyai Tarekat Qodiriyah Wa Naqsabandiyah di Jombang
BAB 6 Kontroversi Perilaku Politik Kyai Tarekat dalam Pergeseran Orientasi Politik
BAB 7 Hegemoni Politik Kyai Tarekat Qodiriyah Wa Naqsabandiyah
BAB 8 Rekonstruksi Teoritik dan Proposisi
BAB 9 Penutup
Daftar Pustaka
Glosarium
Sampul