Teori merupakan kajian bagi setiap akademisi yang berarti seorang akademisi diharuskan untuk mengenal dan mengerti berbagai macam teori berdasarkan bidang kajiannya, agar dapat melakukan kajian ilmu dengan sempurna. Dalam menganalisis suatu permasalahan, khususnya bagi mahasiswa teori merupakan suatu hal penting dalam mengerjakan tugas-tugas penelitian diperkuliahan selama dalam masa pendidikan atau dalam pengejaran ilmu.

Buku ini sangat berguna dan menghemat waktu serta biaya karena kepadatan isinya sangat memudahkan pencarian suatu teori dan membuka cakrawala yang lebih luas akan banyaknya teori-teori yang ada dari berbagai ilmuwan.

Sumber-sumber yang ada di dalam buku ini merupakan inti atau sumber penting yang juga dijadikan referensi buku oleh penulis-penulis lain. Jadi, dapat disimpulkan buku ini merupakan kumpulan dari tulisan para ahli dan hasil karya mereka.

Perkembangan teori-teori ilmu politik di Indonesia semakin pesat, terutama sejak pergeseran sistem politik yang serba tertutup menjadi serba terbuka. Bisa dikatakan seluruh masyarakat Indonesia dalam usia dewasa semakin akrab dengan perkembangan politik, kecuali barangkali di daerah-daerah pedalaman Kalimantan dan Papua. Pengalaman menjalankan pemilihan umum nasional dan pemilihan lokal makin mengakrabkan masyarakat dengan wacana-wacana di bidang politik, pemerintahan, sampai diskursus ideologis yang mengikutinya.

Akan tetapi, seringkali pengetahuan atau informasi yang dimiliki oleh masyarakat itu belum mempunyai sandaran ilmiahnya, sehingga yang mengedepan adalah mitos-mitos yang terkait dengan penyelenggara pemerintahan atau kelompok-kelompok yang berkompetisi dalam pemilihan umum. Mitos-mitos itu terhubung dengan kekuatan supranatural yang menggerakkan manusia, alam dan kekuasaan.2 Kehadiran Nyi Roro Kidul sebagai penopang kekuatan raja-raja di tanah Jawa, misalnya, juga hadir dalam perdebatan politik modern. Kebebasan media menjadikan mitos-mitos ini tertanam kuat, terutama lewat media massa yang berbahasa lokal atau campuran bahasa lokal dengan bahasa nasional, Bahasa Indonesia.

Tugas dari para sarjana ilmu politik adalah memberikan kerangka pemikiran yang bersifat ilmiah itu, agar masyarakat minimal mulai menyandarkan perdebatan mereka kepada sistem politik yang diterapkan di Indonesia ketimbang berpikir tentang pengaruh kekuatan mitologis dalam terpilih atau tidak terpilihnya seseorang sebagai penguasa, misalnya.

Sehatnya dunia politik di Indonesia akan sangat ditentukan oleh tingkat pengetahuan masyarakat atas politik dengan segala seluk-beluknya. Masyarakat yang memiliki pengetahuan dan informasi yang baik tentang politik, terutama dikaitkan dengan fungsi pemerintah dalam menjalankan kontrak sosial dengan warga negara, tentu tidak akan mudah terjerembab lagi ke dalam penguasaan rezim-rezim despotis.

Cover Depan
Halaman Judul
Copyright
Daftar Singkatan
Politik: Antara Seni dan Teori, Sebuah Kata Pengantar
Prakata
Prolog: Hakikat sebuah Teori
Pengantar Penulis
Daftar Isi
Bab 1 Sistem Politik dan Rezim
     1.1 Definisi Sistem Politik
     1.2 Ciri Ciri Umum Sistem Politik
     1.3 Beberapa Pendekatan dalam Mempelajari Sistem
     1.4 Analistis Sistem Politik David Easton
     1.5 Pendekatan Struktual Fungsional Gabriel A. Almond
     1.6 Penilaian terhadap Pendekatan Easton dan Almond
     1.7 Model Sistem Politik Menurut Carter dan Herz
Bab 2 Legislatif
     2.1 Sejarah Lahirnya Lembaga Perwakilan
     2.2 Definisi Perwakilan
     2.3 Konsep Terwakil dan Wakil
     2.4 Teori Teori Hubungan si Wakil dengan yang Diwakilinya
     2.5 Tipe Perwakilan Berkaitan dengan Partai Politik
     2.6 Sifat Lembaga Perwakilan
     2.7 Macam Macam Lembaga Perwakilan
     2.8 Peran dan Fungsinya Lembaga Perwakilan
     2.9 Orientasi Perilaku Anggota Legislatif
     2.10 Fraksi dan Alat Alat Kelengkapan DPR
     2.11 Tata Tertib
     2.12 Jenis Jenis dan Sifat Rapat DPR
     2.13 Proses Badan Perwakilan Rakyat
     2.14 Tata Cara Pengambilan Keputusan
     2.15 Sekretariat Lembaga Perwakilan
     2.16 Hubungan Badan Perwakilan dan Eksekutif
     2.17 Hubungan Badan Perwakilan dan Sistem Politik
     2.18 Pemeriksaan Langsung oleh Rakyat
     2.19 Impeachment
     2.20 Pemerintah yang Bertanggungjawab
     2.21 Pertanggungjawaban DPR
Bab 3 Kampanye Politik
     3.1 Definisi Kampanye Politik
     3.2 Tujuan dan Model Kampanye
     3.3 Perencanaan Kampanye Politik
     3.4 Definisi Strategi Kampanye Politik
     3.5 Prinsip Prinsip Dasar Perumusan Strategi
     3.6 Jenis Jenis Strategi
     3.7 Strategi Ofensif
     3.8 Strategi Defensif
     3.9 Political Marketing
     3.10 Paid Media
     3.11 Konsep Grunnasen dan Lilaohren
     3.12 Fund-Raising dan Pendanaan Partai
     3.13 Pendanaan Partai
     3.14 Penyumbang dan Anggaran
     3.15 Peran Lembaga Jajak Pendapat atau Riset
     3.16 Pengukuran Citra Nonverbal
     3.17 Debat
     3.18 Kampanye Hitam dan Kampanye Negatif
     3.19 Politik Uang
     3.20 Daftar Istilah Manajemen Politik
Bab 4 Pemilihan Umum
     4.1 Definisi Pemilu
     4.2 Elemen Pemilu
     4.3 Asas Pemilihan Umum
     4.4 Susunan dan Tipe Tipe Dasar Pemilu
     4.5 Kualitas Pemilu
     4.6 Tipe Tipe Sistem Pemilu
     4.7 Elemen Penting Sistem Pemilu Presiden Secara Langsung
     4.8 Electorial Process: Struktur, Peserta, Penyelenggara dan Mekanisme Pemilu
     4.9 Variabel Pokok Sistem Pemilu
     4.10 Ambang Bawah, Ambang Atas, dan Ambang Efektif
     4.11 Cara Penghitungan Suara
     4.12 Stembus Accord
     4.13 Hak Memilih
     4.14 Daftar Pemilih
     4.15 Manipulasi Pencalonan Kandidat
     4.16 Pengawas Pemilu
     4.17 Pemantau Pemilu
     4.18 Tindak Pidana Pemilu
Bab 5 Korupsi
     5.1 Sejarah Korupsi
     5.2 Faktor Faktor yang Mendorong Korupsi
     5.3 Bidang Bidang yang Memungkinkan Pelaku yang Korup
     5.4 Sumber Penyebab Sikap yang Korup
     5.5 Pengaruh Korupsi
     5.6 Mengapa Koruptor Tidak Merasa Bersalah
     5.7 Kesalahan dan Tanggungjawab Politik-Moral
     5.8 Langkah-Langkah Strategis dalam Memerangi Korupsi
Daftar Pustaka
Indeks
Tentang Penulis
Cover Belakang