Sudah lima tahun menikah, kok, aku belum dapat momongan juga, ya? Kalau kumpul dengan teman-teman, semua bawa kereta bayi. Bahkan adikku yang menikah belakangan, sekarang asyik terus dengan bayinya yang menggemaskan. Ya, tak semua orang bisa mendapatkan kehamilan dengan cepat.
Program bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) sering jadi salah satu pilihan untuk program kehamilan. Tapi, seberapa besar keberhasilannya? Berapa lama juga tahapannya? Nah, kalau Sahabat NOVA juga sedang mempertimbangkan bayi tabung sebagai solusi kehamilan, mari simak langsung penjelasan dari ahlinya.
Efektivitas Tinggi? Sejatinya gangguan kesuburan adalah kondisi ketika pasangan suami istri telah berhubungan intim secara teratur tanpa menggunakan alat kontrasepsi selama satu tahun, akan tetapi belum berhasil menciptakan kehamilan. Apa faktornya? Ada banyak. Dan, baik suami maupun istri bisa memiliki andil yang sama besar sebagai penyebab infertilitas.
Menurut dr. Yassin Yanuar Mohammad, Sp.OG-KFER, M.Sc, dengan metode bayi tabung ini, sperma dan sel telur akan dipertemukan di luar tubuh manusia, yakni dilakukan di laboratorium khusus. Sel telur yang telah dibuahi selanjutnya akan ditumbuhkan dan diobservasi dalam inkubator secara berkesinambungan. Selanjutnya, embrio atau hasil pertemuan sel telur dengan sperma akan ditanam ke dalam rongga rahim calon ibu agar terjadi kehamilan. Seberapa efektifkah?
“Di antara berbagai metode penanganan ketidaksuburan, bayi tabung memiliki angka keberhasilan tertinggi, yakni mencapai hingga 40 persen per siklus. Tingginya tingkat keberhasilan ini didukung oleh berbagai faktor, salah satunya usia calon ibu saat menjalani program,” ujar dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi RS Pondok Indah IVF Centre dan RS Pondok Indah Pondok Indah ini.
