Memiliki waktu berdua dengan pasangan memang menyenangkan. Melakukan berbagai kegiatan rumah tangga bersama pun seru. Tapi, kadangkadang kita juga butuh waktu sendirian atau me time, yaitu menyediakan waktu untuk diri sendiri dan melakukan apa yang kita sukai. Sayangnya niat itu bisa jadi mendadak surut karena malah ditanggapi secara berbeda oleh pasangan.
“Bosan sama aku?” Pertanyaan pedas sang suami ini bisa berbuntut panjang. Kalau sudah begini, kita jadi serba salah. Namun, sikap suami juga tidak bisa selalu disalahkan. Karena, bisa jadi dia belum memahami dan kita belum tepat menyampaikan maksud me time ini. Nah, supaya Anda tetap bisa me time tanpa rasa bersalah, dan suami tidak merasa diabaikan apalagi cemburu dengan kesibukan baru Anda, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan. Apa saja?
Terbuka untuk Kompromi. Rasanya kita sepakat bahwa setiap orang perlu memiliki me time. Tujuannya apalagi kalau bukan untuk menyegarkan pikiran dengan melakukan aktivitas yang membahagiakan diri. Ya, membebaskan diri dari rutinitas sehari-hari guna mendapatkan energi baru untuk menghadapi rutinitas itu kembali termasuk rutinitas bersama pasangan. Namun, alih-alih mengatakan, “Aku pengin sendirian. Mau manjain diri biar enggak stres,” akan jauh lebih baik jika Anda menekankan pada kepentingan hubungan jika me time dijalankan.
Misalnya, “Me time itu sangat penting buat aku, dan aku juga ingin jadi istri yang terbaik buat kamu. Dengan punya waktu sendiri aku bisa menyegarkan diri dan pikiran, sehingga bisa menjadi istri yang punya energi lebih baik juga.” Tekankan manfaat me time untuk menguatkan hubungan, bukan hanya untuk kepentingan Anda saja. Penyampaian seperti ini biasanya lebih dapat diterima secara positif, karena tidak membuat suami merasa diserang atau merasa diabaikan.
