Vaksin. Lima huruf yang selama beberapa minggu terakhir jadi bahasan utama. Tak hanya di berbagai outlet berita, tapi mungkin juga di pembicaraan kita sehari-hari dengan teman dan keluarga di rumah. Saat berita vaksin ditemukan, omongan kita mungkin seperti, “Eh, kalau udah ada, kamu mau divaksin enggak?” Dan jawabannya bisa jadi, “Nanti aja, deh. Tunggu yang lain udah vaksin dulu. Kalau ternyata aman, baru mau.”
Ketika akhirnya vaksin ditemukan, dijemput dengan maskapai nasional, dan siap digunakan, ada dari kita yang kembali berkomentar. “Gratis enggak, ya?” atau “Ih, kalau buatan China serem, ah!” Atau, “Presiden aja yang cobain duluan.” Nah, kita sampai sekarang di titik Presiden Jokowi pun sudah menerima vaksin. Tahapan penyebarannya pun sudah disampaikan. Apa lagi kalimat yang akan dilontarkan? Apa yang akan Anda, Sahabat NOVA, katakan atau lakukan? Agar adil, saya cerita diri sendiri saja, ya. Saya pribadi, akan siap divaksin.
Alasannya? Begini, Sahabat NOVA. Beberapa waktu lalu saya bertemu dengan beberapa rekan kerja untuk rapat. Yes, terpaksa harus bertemu langsung. Dua hari sesudahnya, salah satu dari mereka menerima kabar bahwa asisten rumah tangganya bekerja juga di keluarga lain yang positif Covid-19. Saat kabar itu sampai ke saya, tubuh sedang tidak fit. Kurang tidur dan PMS membuat badan saya terasa seperti mau flu; yang tentu saja, membuat saya cemas bukan kepalang. Takut terinfeksi, takut menularkan tak sengaja ke keluarga di rumah. Sekali lagi, cemas bukan kepalang.
Singkat cerita, rekan kerja saya segera tes sekeluarga. Syukurlah semua hasilnya negatif. Begitu pula dengan ART mereka. Tapi kecemasan itu akan selalu ada selama tidak ada jaminan proteksi. Dan untuk alasan itu, jika sampai giliran dan waktunya, saya mau divaksin. Saya tak ingin dikuasai ketakutan akan virus corona dan kemungkinan Covid-19 setiap hari. Saya juga tak ingin terpenjara karena mencemaskan kondisi diri dan keluarga setiap kami pulang dari bekerja di luar rumah, atau bahkan setelah menerima paket belanja online!
Apakah Sahabat NOVA sama dengan saya atau tidak, saya tak akan pernah tahu. Kalau pun Sahabat NOVA tengah bertimbang, semoga bahasan soal vaksin di edisi ini bisa membantu. Pastikan Sahabat NOVA memiliki pengetahuan yang cukup, dari sumber yang bisa dipercaya untuk mengambil keputusan terbaik. Demi diri sendiri, orangtua, anakanak, pasangan, dan orang-orang lain di sekitar Anda. Kiranya Tuhan YME terus melimpahi kita semua dengan kesehatan.
Salam hangat, Indira Dhian Saraswaty