Tampilkan di aplikasi

Rapid test virus corona, yuk kenali cara kerjanya

Tabloid NOVA - Edisi 1675
30 Maret 2020

Tabloid NOVA - Edisi 1675

Antisipasi penyebaran corona dengan rapid test massal di Indonesia sudah dilakukan. Kenali dulu fakta-faktanya.

NOVA
Batuk sedikit, langsung berpikir terinfeksi virus corona. Tenggorokan sakit, pikiran langsung ke ruang isolasi. Duh, jadi takut berlebihan. Tapi memang ini yang bikin kita cemas. Bagaimana kita tahu kalau batuk atau sakit tenggorokan yang kita derita adalah salah satu tanda dari infeksi virus corona? Janganjangan kita postif, tapi kita tidak tahu.

Tentu semua kepastian itu baru bisa kita bisa dapatkan setelah kita melakukan pemeriksaan secara medis. Salah satunya, dengan rapid test virus corona yang dilaksanakan secara massal di Indonesia. Pada dasarnya, rapid test merupakan mekanisme pemeriksaan kesehatan yang dianggap dapat memastikan apakah seseorang terinfeksi virus corona atau tidak.

Lantas, apa keunggulannya? Hasil Lebih Cepat Achmad Yurianto, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, mengatakan jika rapid test ini akan menggunakan spesimen darah dan bukan tenggorokan atau kerongkongan seperti tes corona sebelumnya. Metode rapid test ini diklaim memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi untuk mengidentifikasi virus Covid-19 yang terdapat pada tubuh manusia. Berdasarkan penelitian, rapid test dapat bekerja jauh lebih cepat hanya dalam kurun waktu 30 menit dibandingkan tes sebelumnya yang membutuhkan waktu 90 sampai 120 menit.

Meski begitu, rapid test disebut membutuhkan reaksi dari imunoglobin pasien yang terinfeksi virus corona, paling tidak dalam waktu satu minggu. Bukan tanpa sebab, jika pasien belum terinfeksi atau sudah terinfeksi tapi kurang dari seminggu, maka ada kemungkinan hasil dari imunoglobinnya menjadi negatif. Ada Syaratnya Menurut Prof. DR. Dr. Aryati, MS, Sp.PK(K), Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Patalogi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia (PDS PatKln), dalam rapid test bisa jadi hasil tidak sesuai. Ada potensi memunculkan hasil negatif palsu dan positif palsu.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI